Teungku Atasykuri M.Hm yang akrab
disapa dengan ABANA menunjuk lahan kosong bertembok bata di dalam kompleks Dayah
Madinatul Fata, di desa lampeuot, Banda Aceh. dilahan itu Teungku Atasykuri
berencana membangun sebuah gedung khusus bagi santri perempuan.”Bangunan itu
nanti akan dihuni sekitar 200 santri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, bisa
terwujud,” kata pria yang di panggil ABANA oleh santri-santri nya.
Keinginan untuk membangun sebuah
kompleks pendidikan berbasis Dayah menjadi tekad para mudabbir Madinatul Fata.
Menurut ABANA, dengan melengkapi fasilitas di dalam pesantren, minat untuk
menetap dan menuntut ilmu di dayah akan semakin muncul. Dia berharap,
penyelesaian gedung ini akan menjadi salah satu solusi bagi orang tua yang
ingin mendidik anak sesuai dengan tuntutan syariat.
Dayah ini berjalan dalam asuhan
yayasan tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata sejak 2001. Keberadaan nya cukup
strategis dikawasan pemukiman penduduk yang jauh dari kebisingan kota. Keberadaan
dayah ini juga menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di pemukiman lam ara.
Setiap shalat jum’at, masyarakat setempat berbondong-bondong datang ke masjid
yang terletak didalam kompleks dayah.
Dayah ini dipimpin tgk Atasykuri
M Hm. Di sini, santri yang berukim menuntut ilmu dalam majelis ta’lim saban
hari, seusai subuh dan malam hari. Usai subuh majelis di mulai hingga pukul
07.15 WIB. Jam 08.30 am s/d 10.00 am WIB, dan jam 10.30 am s/d azan dhuhur.
Bagi santri tingkat aliyah,
berkewajiban untuk belajar seusai dhuhur hingga pukul 15.00 WIB. Di malam hari,
pelajaran di mulai sesudah maghrib hingga pukul 21.00 WIB. Juga bagi santri
aliyah, proses pembelajaran di lanjutkan hingga pukul 00.00 WIB.
Kelas juga di buka bagi santri yg
berasal dari sekitar dayah. Umumnya mereka adalah santri yang telah
berkeluarga. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam minggu yang di pimpin
langsung oleh pimpinan dayah (ABANA).
Untuk menyelaraskan pendidikan
dengan program yang di tetap kan pemerintah, dayah menggelar pendidikan
wajardikdas untuk tingkat paket B setara SMP/MTs dan paket C setara SMS/MA yang
diselenggarakan oleh kementerian agama.
Di sini,
seluruh santri mempelajari kitab kuning, sebagimana yang telah di laksanakan di
dayah-dayah salafiah. Dayah ini juga memberikan pendidikan keahlian bagi
santri, yakni pelatihan komputer, aplikasi dan pemograman komputer, dan
pelatihan kaligrafi arab.
“ Yang
diajarkan di sini semua sejalan dengan i’tiqad ahli sunnah wal jama’ah.
Kurikulum yg umumnya di pakai di dayah madinatul fata ini di susun sesuai
kebutuhan, seperti kurikulum yang umumnya di pakai d dayah-dayah seluruh aceh,
“ Kata ABANA.
Yayasan tgk
abdul aziz dayah madinatul fata memiliki santri baik yang menetap ataupun yang
hanya mengaji malam. Santri yang hanya mengaji di waktu malam umumnya karna
masih mengikuti pendidikan formal di luar dayah.
Untuk melatih
mental dan kedisiplinan santri dalam hal mengajar, maka sebahagian dari santri
yang belajar di tingkat aliyah dilatih untuk mengajarkan ilmu mereka kepada
santri yg lebih muda. Dayah ini memiliki guru yg merupakan alumni dari dayah
tersebut dan sejumlah alumnus dayah ruhul fata , kecamatan seulimum, Aceh
besar.
“ insya ALLAH,
atas izin ALLAH, kami akan mendidik generasi yang islami. Karena itu kami
memilih nama madinatul fata, agar para alumni yang lahir dari dayah ini sama
seperti pejuang pejuang islam dari madinah di masa RASULULLAH SAW dan para
sahabat,” Kata ABANA.
Posting Komentar