Dayah Madinatul Fata (Kota Pemuda Islami)

Selasa, 22 Januari 20130 komentar



Teungku Atasykuri M.Hm yang akrab disapa dengan ABANA menunjuk lahan kosong bertembok bata di dalam kompleks Dayah Madinatul Fata, di desa lampeuot, Banda Aceh. dilahan itu Teungku Atasykuri berencana membangun sebuah gedung khusus bagi santri perempuan.”Bangunan itu nanti akan dihuni sekitar 200 santri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, bisa terwujud,” kata pria yang di panggil ABANA oleh santri-santri nya.

Keinginan untuk membangun sebuah kompleks pendidikan berbasis Dayah menjadi tekad para mudabbir Madinatul Fata. Menurut ABANA, dengan melengkapi fasilitas di dalam pesantren, minat untuk menetap dan menuntut ilmu di dayah akan semakin muncul. Dia berharap, penyelesaian gedung ini akan menjadi salah satu solusi bagi orang tua yang ingin mendidik anak sesuai dengan tuntutan syariat.
Dayah ini berjalan dalam asuhan yayasan tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata sejak 2001. Keberadaan nya cukup strategis dikawasan pemukiman penduduk yang jauh dari kebisingan kota. Keberadaan dayah ini juga menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di pemukiman lam ara. Setiap shalat jum’at, masyarakat setempat berbondong-bondong datang ke masjid yang terletak didalam kompleks dayah.
Dayah ini dipimpin tgk Atasykuri M Hm. Di sini, santri yang berukim menuntut ilmu dalam majelis ta’lim saban hari, seusai subuh dan malam hari. Usai subuh majelis di mulai hingga pukul 07.15 WIB. Jam 08.30 am s/d 10.00 am WIB, dan jam 10.30 am s/d azan dhuhur.

Bagi santri tingkat aliyah, berkewajiban untuk belajar seusai dhuhur hingga pukul 15.00 WIB. Di malam hari, pelajaran di mulai sesudah maghrib hingga pukul 21.00 WIB. Juga bagi santri aliyah, proses pembelajaran di lanjutkan hingga pukul 00.00 WIB.

Kelas juga di buka bagi santri yg berasal dari sekitar dayah. Umumnya mereka adalah santri yang telah berkeluarga. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam minggu yang di pimpin langsung oleh pimpinan dayah (ABANA). 

Untuk menyelaraskan pendidikan dengan program yang di tetap kan pemerintah, dayah menggelar pendidikan wajardikdas untuk tingkat paket B setara SMP/MTs dan paket C setara SMS/MA yang diselenggarakan oleh kementerian agama.

Di sini, seluruh santri mempelajari kitab kuning, sebagimana yang telah di laksanakan di dayah-dayah salafiah. Dayah ini juga memberikan pendidikan keahlian bagi santri, yakni pelatihan komputer, aplikasi dan pemograman komputer, dan pelatihan kaligrafi arab.

“ Yang diajarkan di sini semua sejalan dengan i’tiqad ahli sunnah wal jama’ah. Kurikulum yg umumnya di pakai di dayah madinatul fata ini di susun sesuai kebutuhan, seperti kurikulum yang umumnya di pakai d dayah-dayah seluruh aceh, “ Kata ABANA.

Yayasan tgk abdul aziz dayah madinatul fata memiliki santri baik yang menetap ataupun yang hanya mengaji malam. Santri yang hanya mengaji di waktu malam umumnya karna masih mengikuti pendidikan formal di luar dayah.
 
Untuk melatih mental dan kedisiplinan santri dalam hal mengajar, maka sebahagian dari santri yang belajar di tingkat aliyah dilatih untuk mengajarkan ilmu mereka kepada santri yg lebih muda. Dayah ini memiliki guru yg merupakan alumni dari dayah tersebut dan sejumlah alumnus dayah ruhul fata , kecamatan seulimum, Aceh besar.

“ insya ALLAH, atas izin ALLAH, kami akan mendidik generasi yang islami. Karena itu kami memilih nama madinatul fata, agar para alumni yang lahir dari dayah ini sama seperti pejuang pejuang islam dari madinah di masa RASULULLAH SAW dan para sahabat,” Kata ABANA.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Alfata Template | Madinatul Fata
Copyright © 2013. LEMBAGA/DAYAH MADINATUL FATA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Madinatul Fata
Proudly powered by Blogger