BERAWAL DARI MESJID TUHA

Selasa, 22 Januari 20130 komentar



Komplek mesjid al-qurban merupakan mesjid utama kemukiman Lam ara yang terletak di pinggiran kota banda Aceh, dalam komplek mesjid ini terdapat dua mesjid , yaitu mesjid baru yang didirikan pada masa orde lama, dan sebuah mesjid tuha yang didirikan pada tahun 1920-an.

Mesjid tuha ini berada di tengah-tengah komplek dayah Madinatul Fata. Dan menjadi tempat belajar utama dan beribadah untuk para santri, di samping mesjid tuha terdapat satu balai pengajian yang difungsikan sejak awal berdirinya mesjid. Dua peninggalan bersejarah ini merupakan warisan dari Abu Syiek Abdul Aziz, namun mulai dari tahun 80-an, mesjid hanya difungsikan untuk pengajian yang bersifat mingguan.


Pada awal tahun 2001, timbullah pemikiran dari panitia mesjid, yang dipimpin oleh bapak Ichtyar Roedyar Hamid dan sejumlah tokoh masyarakat sekitarnya untuk mendirikan suatu dayah salafi tepatnya disamping mesjid tersebut, dalam sebuah musyawarah mereka sepakat untuk menunjuk Tgk, Atasykuri M.Hm yang akrab disapa dengan Abana sebagai pimpinan dayah.

Tgk. Atasykuri M.Hm adalah seorang putra Lambheu (salah satu desa di Darul Imarah, Aceh Besar), saat ditunjuk, usia beliau memang masih sangat muda dan masih tercatat sebagai pengajar di dayah Ruhul Fata Seulimuem, Aceh Besar. Beberapa tokoh masyarakat lantas menjumpai pimpinan Dayah Ruhul Fata Seulimum, Tgk Muchtar Luthfi AW, yang akrab disapa dengan Abon Seulimum, supaya memberikan izin kepada Tgk. Atasykuri M.Hm untuk memimpin dayah dan membina ummat di tempat kelahirannya.
Tepat pada 5 Januari 2001, yayasan yang bernama Madinatul Fata bediri, dan keberadaannya mendapat sambutan masyarakat. Bahkan dayah ini berkembang pesat. Di awal pendirian, dayah ini hanya memiliki satu balai pengajian, mesjid tuha, empat kamar tidur dan satu tempat mandi. Semua aktivitas santri berada ditanah seluas 1472 meter persegi.

Perjuangan untuk mendirikan pusat pendidikan agama di kemukiman Lam Ara itu akhirnya dikenal, bahkan pada 4 Januari 2002, dayah Madinatul Fata menerima kepercayaan dari Muhammad Djamil Ibrahim, seorang dermawan yang mewaqafkan sepetak tanah seluas 2.400 meter persegi kepada yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata. Tanah itu berada persis disebelah utara dayah.
Para santri pun semakin bertambah saat Dinas Pendidikan Aceh memberikan sertifikat Akreditasi C kepada Dayah Madinatul Fata, bantuan lain berbentuk bantuan fisik Dengan mendirikan satu gedung yang kini digunakan sebagai kamar santri.

Yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata yang beralamatkan di Jalan Mesjid Al-Qurban No. 05 gampong Lampeuout Mukim Lam Ara Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh Telpon (0651) 49885 adalah salah satu contoh lembaga pendidikan Agama Salafi yang berada di kota Banda Aceh.

Perluasan Yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata terus kami lakukan mengingat jumlah peserta didik pun semakin hari semakin bertambah, tahun 2006 yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata kembali membali tanah seluas 28002 , semua tanah yang dibeli oleh dayah Madinatul Fata tersebut berupa dari waqaf  masyarakat sekitar menurut kemampuan masing-masing, ada yang mampu menyumbang satu meter dan bahkan ada yang menyumbang beberapa ratus meter, sehingga luas sementara Yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata adalah 6700 M2.

Insya Allah Dayah Madinatul Fata akan kita perluaskan lagi, demi kenyamanan bagi para santri yang ingin menuntut ilmu Allah di dayah Ini, dengan izin Allah kita harapkan semoga tempat ini menjadi sebuah tempat yang bisa mencetak kader-kader yang bermanfaat buat dunia dan agama, dan bisa membina ummat Aceh khususnya kepada ummat yang berakhlak yang mulia dan sesuai dengan syari’at islam yang dibebankan oleh Allah dan Rasulnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Alfata Template | Madinatul Fata
Copyright © 2013. LEMBAGA/DAYAH MADINATUL FATA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Madinatul Fata
Proudly powered by Blogger