Komplek mesjid al-qurban
merupakan mesjid utama kemukiman Lam ara yang terletak di pinggiran kota banda
Aceh, dalam komplek mesjid ini terdapat dua mesjid , yaitu mesjid baru yang
didirikan pada masa orde lama, dan sebuah mesjid tuha yang didirikan pada tahun
1920-an.
Mesjid tuha ini berada di
tengah-tengah komplek dayah Madinatul Fata. Dan menjadi tempat belajar utama dan
beribadah untuk para santri, di samping mesjid tuha terdapat satu balai
pengajian yang difungsikan sejak awal berdirinya mesjid. Dua peninggalan
bersejarah ini merupakan warisan dari Abu Syiek Abdul Aziz, namun mulai dari
tahun 80-an, mesjid hanya difungsikan untuk pengajian yang bersifat mingguan.
Pada awal tahun 2001, timbullah
pemikiran dari panitia mesjid, yang dipimpin oleh bapak Ichtyar Roedyar Hamid
dan sejumlah tokoh masyarakat sekitarnya untuk mendirikan suatu dayah salafi
tepatnya disamping mesjid tersebut, dalam sebuah musyawarah mereka sepakat untuk
menunjuk Tgk, Atasykuri M.Hm yang akrab disapa dengan Abana sebagai pimpinan
dayah.
Tgk. Atasykuri M.Hm adalah
seorang putra Lambheu (salah satu desa di Darul Imarah, Aceh Besar), saat
ditunjuk, usia beliau memang masih sangat muda dan masih tercatat sebagai pengajar
di dayah Ruhul Fata Seulimuem, Aceh Besar. Beberapa tokoh masyarakat lantas
menjumpai pimpinan Dayah Ruhul Fata Seulimum, Tgk Muchtar Luthfi AW, yang akrab
disapa dengan Abon Seulimum, supaya memberikan izin kepada Tgk. Atasykuri M.Hm
untuk memimpin dayah dan membina ummat di tempat kelahirannya.
Tepat pada 5 Januari 2001,
yayasan yang bernama Madinatul Fata bediri, dan keberadaannya mendapat sambutan
masyarakat. Bahkan dayah ini berkembang pesat. Di awal pendirian, dayah ini
hanya memiliki satu balai pengajian, mesjid tuha, empat kamar tidur dan satu
tempat mandi. Semua aktivitas santri berada ditanah seluas 1472 meter persegi.
Perjuangan untuk mendirikan pusat
pendidikan agama di kemukiman Lam Ara itu akhirnya dikenal, bahkan pada 4
Januari 2002, dayah Madinatul Fata menerima kepercayaan dari Muhammad Djamil
Ibrahim, seorang dermawan yang mewaqafkan sepetak tanah seluas 2.400 meter
persegi kepada yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah Madinatul Fata. Tanah itu berada
persis disebelah utara dayah.
Para santri pun semakin bertambah
saat Dinas Pendidikan Aceh memberikan sertifikat Akreditasi C kepada Dayah Madinatul
Fata, bantuan lain berbentuk bantuan fisik Dengan mendirikan satu gedung yang
kini digunakan sebagai kamar santri.
Yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah
Madinatul Fata yang beralamatkan di Jalan Mesjid Al-Qurban No. 05 gampong
Lampeuout Mukim Lam Ara Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh Telpon (0651)
49885 adalah salah satu contoh lembaga pendidikan Agama Salafi yang berada di
kota Banda Aceh.
Perluasan Yayasan Tgk Abdul Aziz
Dayah Madinatul Fata terus kami lakukan mengingat jumlah peserta didik pun
semakin hari semakin bertambah, tahun 2006 yayasan Tgk Abdul Aziz Dayah
Madinatul Fata kembali membali tanah seluas 28002 , semua tanah yang
dibeli oleh dayah Madinatul Fata tersebut berupa dari waqaf masyarakat sekitar menurut kemampuan
masing-masing, ada yang mampu menyumbang satu meter dan bahkan ada yang
menyumbang beberapa ratus meter, sehingga luas sementara Yayasan Tgk Abdul Aziz
Dayah Madinatul Fata adalah 6700 M2.
Insya Allah Dayah Madinatul Fata
akan kita perluaskan lagi, demi kenyamanan bagi para santri yang ingin menuntut
ilmu Allah di dayah Ini, dengan izin Allah kita harapkan semoga tempat ini
menjadi sebuah tempat yang bisa mencetak kader-kader yang bermanfaat buat dunia
dan agama, dan bisa membina ummat Aceh khususnya kepada ummat yang berakhlak
yang mulia dan sesuai dengan syari’at islam yang dibebankan oleh Allah dan
Rasulnya.
Posting Komentar